Perihal Bala Dan Sabar
DIRIWAYATKAN daripada Rasulullah s.a.w. sesungguhnya Allah telah berkata; "Barang siapa yang ditimpa bencana, lalu dia memohon perlindungan daripada-Ku, pasti Aku memberinya sebelum dia meminta. Dan barang siapa ditimpa bencana, lalau dia meminta perlindungan kepada makhluk, pasti-Ku tutup semua pintu langit baginya."
Maka bagi orang yang berakal wajiblah dia bersabar dalam menerima bala dan musibah. Tanpa ragu-ragu kalau dia mengadu dan memohon perlindungan daripada Allah dia akan selamat. Dan tidak ada bencana dan bala paling pedih dan azab melainkan yang menimpa para nabi dan para wali Allah.
Selalunya mengenai maha baiknya Allah Dia memberi kepada maklhluknya tanpa diminta. Saking banyak anugerah dan rahmat itu sehingga tidak tersedar oleh kita yang kadang-kadang kelemasan dalam nikmatnya. Nikmat dan anugerah Allah atau sesuatu yang diberikan tanpa diminta (kebaikan dan keburukan) menyebabkan kita tidak pernah bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Benarlah, sesungguhnya manusia itu menzalimi dirinya sendiri.
Bencana atau bala yang menimpa ke atas umat terkemudian (kita hari ini) adalah tidak sehebat bala dan bencana yang ditimpakan ke atas diri mereka (nabi dan wali).
Berkata Junid al-Baghdadi r.a; "Bala merupakan pelita orang arif, menyedarkan orang murtad, memperbaiki orang mukmin dan menghancurkan orang yang lengah (lupa). Tidak seorang pun akan mendapat kemanisan iman sebelum dia ditimpa bala dan bencana dan sabar serta redha padanya."
Manakala kata Rasulullah s.a.w. pula: "Barang siapa sakit semalam, dia sabar dan redha kepada Allah, maka bersih daripada dosa bagaikan dia baru lahir dari perut ibunya. Maka jika engkau sakit jangan segera meminta sembuh."
Dan berkata pula Adl Dlahak r.a. ; "Barang siapa tidak diuji antara tiap-tiap 40 hari dengan bala, kedukaan atau musibah maka tidak ada kebaikannya baginya di sisi Allah." [wm.kl. 6:50 am 08/04/10]
No comments:
Post a Comment